Pages

Selasa, 26 April 2011

Marketing mix

Selasa, 26 April 2011. Diawal pertemuan perkuliahan Manajemen Pemasaran hari Rabu kemarin (20/4) Pak Amril menjelaskan sedikit mengenai seperti apakah Marketing Mix, sebuah konsep pembauran dalam marketing meliputi faktor product, price, place, dan promotion didalamnya (4P).

Seperti ketika membicarakan product (produk), maka disini adalah upaya menentukan produk. Apa yang akan dijual dan apakah yang akan didesain. Produk itu sendiri merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Setelah itu berbicara mengenai price (harga) bahwa bagaimana menentukan harga jual produk. Price merupakan sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Kemudian ada place (tempat) yang berkaitan dengan dimanakah lokasi produk dijual. Lokasi merupakan faktor penting yang berhubungan dengan pemilihan toko karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah toko dan sasaran pelanggan. Serta promotion (promosi) yang membicarakan bagaimana strategi memasarkan produk. Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.

Dijelaskan lebih lanjut oleh beliau, bahwa ada beberapa klasifikasi produk diantaranya adalah consumer product dan industrial product.

Consumer product merupakan produk yang digunakan konsumen paling akhir sehingga barang-barang yang dibeli untuk penggunaan pribadi. Di dalam consumer product masih dibagi lagi menjadi beberapa klasifikasi diantaranya convenience product dimana barang yang dibeli berkali-kali, contohnya makanan. Kemudian ada shopping product dimana produk dibeli setelah melakukan perbandingan harga dan kualitas, misalnya berbelanja sepatu di Mall. Lalu ada specially product dimana produk-produk yang unik yang mungkin tidak untuk dikonsumsi namun hanya untuk koleksi atau gengsi (prestige), misalnya membeli sepatu dengan desain khusus yang limited edition. Dan yang terakhir ada unsought product dimana produk-produk yang dibeli karena terbawa situasi atau suasana. Contohnya mahasiswa memilih jurusan kuliahnya hanya ikut-ikutan temannya padahal tidak tahu akan bekerja menjadi apa nantinya, atau ketika seseorang membeli barang saat ada sale.

Selain itu ada industrial product, merupakan produk yang dibeli untuk diproduksi menjadi produk lagi. Contohnya, Mc Donald membeli minyak goreng, bumbu-bumbu, sayuran dan ayam mentah diproduksi kembali menjadi fried chicken untuk dijual.

Lalu bagaimanakah orang memutuskan untuk memilih barang?

Orang mempertimbangkan beberapa alasan dalam memutuskan dalam memilih barang, diantaranya adalah kualitas bahwa sebuah barang dinilai apakah sesuai dengan fungsinya termasuk bagaimana daya tahan dari produk tersebut. Alasan kedua, reability (keunggulan) berhubungan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki produknya agar dapat bersaing dengan produk sejenisnya. Dan yang ketiga ada presisi, dimana ketika barang dipegang dapat membuat penggunanya merasa nyaman dan mudah digunakan selain juga terlihat bagus dan membuat penggunanya merasa bangga. Misalnya akan ada perbedaan ketika seseorang menggenggam ponsel iPhone atau BlackBerry daripada ponsel-ponsel merek China karena merasa lebih bangga.

Setelah mengetahui alasan orang memilih barang, Pak Amril juga menjelaskan bagaimana tahap-tahap yang dijalani seseorang ketika membeli sesuatu. Tahap-tahap itu adalah dimulai dari product attributes, brand, packaging, merk, dan product support.

Pada tahap product attributes ini berkaitan dengan kualitas, fitur serta desain. Dimana keunggulan sebuah produk dilihat dari bagaimanakah kualitas dari bahan produk tersebut, apakah fitur-fitur produk tersebut beragam, serta apakah desainnya sesuai dengan segmen yang ingin dikejar. Kemudian pada tahap brand yang banyak membicarakan sign (tanda), symbol (lambang), serta design (pola) yang memang harus berbeda dengan kompetitornya. Didalam tahap brand, ada yang namanya brand equity yang berkaitan dengan merk dagang, ketika orang mendengar merknya maka orang sudah mengerti kualitasnya. Ada juga brand name selection mengenai pemberian nama brand yang disesuaikan dengan perkembangan zaman atau update. Lalu ada brand sponsor seperti misalnya TPI yang berubah nama menjadi MNC (bagian dari MNC Group) yang sudah terkenal sebagai perusahaan raksasa bidang komunikasi. Kemudian co-brandy yang merupakan merk bersama dengan tujuan memperluas segmen pasar, contohnya Aqua Danone. Brand strategy yang didalamnya ada line extention yang berkaitan dengan quantity (contoh Coca Cola menjual produk dengan variasi ukuran 1L, coca cola mini, coca cola diet dan cocal cola zero), brand extention yang berkaitan dengan variant jenis produk (misalnya Pepsodent menjual produk pasta gigi, sikat gigi, dan alat pembersih lidah), multi branding bahwa produk yang dapat dijangkau segala segmen (contoh sekolah Pelita Harapan untuk segmen atas dan Dian Harapan untuk segmen menengah, atau Nokia yang menjual ponsel untuk segala segmen).

Setelah itu ada tahap packaging (kemasan) dimana merupakan aktivitas mendesain dan memproduksi konten, jadi dipikirkan bagaimana desain untuk mengemas produknya agar semakin menarik. Kemudia tahap merk yang menggambarkan produk itu seperti apa, misalnya mendengar nama Indomie orang tahu bahwa itu adalah produk mie instan. Terakhir tahap product support yang contohnya adalah orang banyak membeli motor Honda karena bengkelnya ada dimana-mana sehingga mempermudah ketika akan membeli sparepart motornya.

Jadi menyimpulkan dari penjelasan diatas dan mengutip dari pendapat Kotler, Pak Amril menjelaskan bahwa marketing mix (disebut juga bauran pemasaran) merupakan sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.