Pages

Selasa, 01 Maret 2011

konsep manajemen pemasaran

Sekolah Santa Ursula banyak diminati calon siswa setiap tahunnya karena dianggap termasuk sekolah yang unggul. Memiliki fasilitas yang memadai, termasuk staf pengajar yang sangat diperhatikan latar belakang pendidikannya. Serta memiliki kesan eksklusif dikarenakan sekolah ini tidak mempunyai banyak cabang, sehingga “pasar” di berbagai daerah seolah ditarik paksa untuk mendaftar pada sekolah yang hanya berada di wilayah sekitar Jakarta dan Serpong ini. Tanpa harus menuruti keinginan “pasar” dengan mendirikan sekolah cabang di kota-kota besar lain. 

Strategi pemasaran sekolah diatas merupakan contoh dari manajemen pemasaran. Untuk mengetahuinya lebih mendalam, alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu makna dari pemasaran tersebut. Pemasaran (marketing) merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan individu atau kelompok untuk memperoleh kebutuhan dan keinginannya melalui pembuatan dan pertukaran produk berupa barang atau jasa dengan orang lain.

Pemasaran produk berupa barang dan jasa berbeda. Memasarkan barang lebih mudah karena wujudnya dapat terlihat (tangible). Sedangkan pemasaran jasa lebih membutuhkan “strategi-strategi cerdas” dikarenakan :
×    Jasa merupakan pelayanan yang tidak terlihat (intangible), yang dibuat ketika transaksi telah terjadi. Misalnya mahasiswa diperbolehkan mengikuti perkuliahan setelah membayar uang semester.
×    Perlu didukung tampilan fisik untuk menarik minat konsumen. Sebagai contoh sebuah PTS agar memiliki peminat banyak dan dapat bersaing dengan PTN, maka gedungnya dibangun dengan arsitektur dan juga fasilitas yang menarik.
×    Namun jasa cepat hilang karena periode waktu yang terlewat. Contohnya, ketika seorang mahasiswa tidak mengikuti perkuliahan pada hari senin minggu kedua maka dia tidak dapat mengulang waktu untuk mengikuti perkuliahan tersebut.

Produk itu sendiri memiliki arti segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diambil, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Mencakup aspek fisik, layanan, orang, tempat, organisasi dan ide atau gagasan.

Ketika proses memasarkan produk kepada konsumen, kemudian muncul penilaian yang dilakukan konsumen terhadap produk. Ini yang disebut dengan value atau nilai. Lalu akan ada customer value (penilaian yang dilakukan konsumen terhadap keseluruhan kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhannya) dan customer cost (bayaran atas produk yang digunakan konsumen kepada produsen), yang pada akhirnya produsen dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) karena performance yang diberikan produsen melebihi yang diharapkan konsumen, yang menjadi nilai tambah.

Pemasaran erat kaitannya dengan kegiatan transaksi. Transaksi merupakan penjualan antara dua pihak yang melibatkan sedikitnya dua hal seperti value (nilai) dan agree (persetujuan). Selain itu waktu dan tempat juga diperlukan untuk kesepakatan yang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Di dalam pemasaran terdapat tiga hal agar dapat terjadinya transaksi, yaitu produsen, konsumen dan produk. Tanpa salah satu dari ketiga hal tersebut, maka transaksi tidak dapat terjadi.

Sehingga dari keseluruhan penjelasan mengenai pemasaran tersebut, dapat diperoleh pengertian dari manajemen pemasaran adalah suatu analisis perencanaan, implementasi dan kontrol dari program yang dirancang untuk membuat, membangun, menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan tujuan mencapai sasaran yang ditentukan. Terdapat beberapa filosofi marketing, diantaranya :
×    Production concept
Filosofi yang menyatakan bahwa konsumen akan senang terhadap produk yang tersedia berada dimana saja (mudah dicari). Contohnya, supermarket Alfamart yang berada di banyak tempat dan mudah untuk dijangkau konsumen.
×    Product concept
Konsumen akan senang jika produk tersebut berkualitas, kinerjanya bagus dan memiliki tambahan variasi (feature). Contohnya, motor skutermatik Honda Beat yang memiliki varian warna berbeda serta irit bahan bakar.
×    Selling concept
Konsumen akan membeli produk jika perusahaan tersebut memang sudah memiliki “nama” atau perusahaan besar yang terkenal, yang sudah terbukti kualitasnya. Contohnya, banyak konsumen yang  memilih membeli denim berlabel Levi’s atau membeli tas bermerek Gucci karena sudah terkenal berkualitas bagus.
×    Marketing concept
Konsep yang berbicara tentang kepuasan pelanggan menggunakan cara memasarkan produk hanya dengan katalog, tanpa membawa produknya terlebih dahulu. Contohnya, Oriflame, dan Sophie Martin.
×    Social marketing concept
Konsep yang menjual mengenai kepekaan konsumen terhadap lingkungan sosial. Contohnya, produk Aqua yang konsisten memasarkan produknya dengan mencanangkan “pembelian 1 Liter Aqua berlabel khusus, Aqua berkomitmen untuk memberikan fasilitas penyediaan akses terhadap 10 Liter air bersih bagi daerah yang membutuhkan.